Arsip Blog
- Mei 2010 (1)
- November 2010 (5)
- Januari 2011 (9)
- Juli 2012 (2)
- September 2012 (1)
- November 2012 (2)
- Januari 2013 (1)
- Desember 2014 (1)
Kamis, 20 September 2012
SURAT UNTUK TUHAN (By Luna Sagita)
Aku berlindung dari godaan syaitan yang terkutuk. Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Allah, junjungan ku yang maha mulia. Aku tulis surat ini dengan penuh cucuran airmata. Rasa sedih dihati yang begitu membucah, dan selalu tertumpah dalam tangis disetiap sujud ku. Aku ini adalah makhlukmu yang sangat lemah. Aku tak berdaya menghadapi semua nilai dan cerca manusia. Ya Allah, aku tahu hanya engkaulah yang berhak menilaiku dengan jujur dan benar, karena hanya Engkaulah yang mengetahui siapa aku sebenar-benarnya.
Aku ini hanya seorang hamba yang hanya bias bertafakkur atas segala takdir yang kau tuliskan. Bukannya aku tidak bersyukur atas apa yang tertulis dalam takdir Mu pada ku, tapi ini hanya ungkapan suara hati seorang hamba mu yang berlumur dosa
Kepada Ibu-Bapak ku…
Ayah… aku ini putri kecil mu yang dahulu sangat kau puji. Bidadari mu yang sangat kau sayangi. Tapi sampai detik ini aku tak pernah membuatmu bangga atas rasa cinta dan kasihku padamu, Aku tidak membenci mu ayah… entah setan apa yang merasuki hati ini sehingga jarak hati kita begitu jauh. Ketidak perdulianku dahulu kepada mu tak mengurangi cinta kasih mu pada putri kecilmu yang nakal ini. Ayah… kini tak bias lagi ku dengar canda tawa mu, senyum manismu yang begitu ikhlas untuk ku. Alunan musik cinta yang dahulu kau dendangkan untuk ku. Dan baru kini aku tersadar, aku telah kehilangan mu, ayah …
Ya, Allah… hanya batu nisan itu pengganti nya saat ini. Hanya selembar foto using yang mengembalikan risalah indah tempo dulu. Aku sayang Ayah, Aku rindu Ayah.
Ampuni dia, Ya Allah… Maafkan segala dosa dan khilaf yang pernah dia perbuat. Lapangkanlah kuburnya, jauhkanlah ia dari siksa kubur dan siksa api neraka kelak. Berilah hadiah surga terindah untuk nya kelak di akhirat nanti. Ampuni dia yang sangat aku rindukan lagi.
Ibu … aku ini putri kecil mu yang dahulu sangat kau puji. Bidadari mu yang sangat kau sayangi. Aku yang selalu membuat airmatamu menetes, aku yang selalu membuat kau mengurut dada dengan sikap nakal ku. Aku yang selalu membuat mu murka atas kerasnya hati ini. Tapi sampai detik ini rasa cinta dan kasih mu tak pernah pudar, doa ikhlasmu untuk ku tak pernah putus. Ibu di hari tua mu kini, aku belum bias membuat mu bahagia, membuatmu tersenyum bangga. Hanya beban yang aku beri selalu dan selalu. Tapi kau tetap tersenyum mengulurkan tangan lembut mu pada ku. Membimbingku bangkit lagi dalam hari-hari kelabuku. Aku sayang ibu, aku rindu peluk ciummu dan aku rindu belaian hangat tanganmu.
Ya Allah, ampuni dosa-dosa ibuku, maafkan segala salah dan khilafnya. Berilah kemudahan dan kebahagiaan dihari tuanya. Jangan kau hapuskan senyum dari wajah tulus nya itu.
Kepada Kakak dan Adikku
Abang … walaupun aku tak sempat mengenalmu, tak sempat melihat tamapannya wajahmu, tak sempat merasakan manisnya senyuman mu, aku tahu … dari hatimu yang terdalam kau sangat menyayangiku. Adik perempuan mu satu-satunya. Yang rindu akan kasih sayang seorang kakak lelakinya. Pusaramu yang tak oernah lagi aku ingat dimana, lembaran terakhir dan datu-satunya gambar wajahmu pun tak ku punya. Hanya nama mu yang ku kenal. Tapi aku berdoa dari jauh, untuk bahagia mu disisi-Nya. Abangku sayang… semuga kita bertemu di indahnya surga.
Adik …. Ruang dan waktu yang memisahkan kini saat ini merupakan takdir-Nya yang tidak bias kita tolak. Aku rindu gerak langkahmu. Tingkah jahilmu yang selalu membuatku kesal, lendotan manjamu di bahuku, aku ridu semua kebersamaan kita dahulu. Nyanyian yang selalu kita lagukan dahulu. Aku hanya bias berdoa untuk mu, untuk bahagia mu, adik ku sayang …
Kepada seorang lelaki, imamku yang ku cintai karena Nya
Wahai lelakiku, imamku yang kucintai karena Allah … aku ini hanya perempuan lemah yang berhati sangat halus dan sensitif. Hati yang butuh penopang yang kokoh dari seorang lelaki pilihan Allah untukku. Lelaki yang begitu lembut lagi penyayang. Maafkan aku yang tidak bisa menjadi bidadari surga mu yang sempurna, yang tak kokoh melawan badai. Tapi aku mencintai dan menyayangimu dengan segenap jiwa dan ragaku. Aku tak pernah memandang raga dan rupa pun, dan aku tak mencintaimu karena harta, tahta dan derajad sosialmu. Mulianya hatimu hanya ku nilai dari teguh nya hatimu menghadapi uji dan coba dari Allah yang maha pemurah lagi maha menyayangi. Aku terima engkau wahai lelakiku apa adanya kamu, aku ikhlaskan segala hidupku diatas kepemimpinanmu, diataas bijaksananya ke-imam-an mu. Nyamanku bersamamu. Bahagiaku bersamamu. Semoga Allah menganugrahkan kepada kita putra-putri yang membuat hati dan hidup kita lebih bercahaya. Putra-putri yang mendamaikan hati, memuliakan kedua orang tua dan agama nya. Putra-putri yang teguh berjuang di jalan Allah, Tuhan nya yang maha pemurah lagi maha pengabul do’a.
Wahai lelakiku, imamku yang kucintai karena Allah … bimbinglah tangan ku ini meniti jalan Allah, Tuhan yang maha benar dan maha perkasa. Wahai lelakiku, imamku yang kucintai karena Allah … semoga engkau ridha atas kurang nya dan ketidak sempurnaanku ini melanyani mu sebagai seorang istri, sebagai seorang ibu bagi anak-anakmu kelak.
Kepada sanak saudara
Jarak yang membentang ini semoga tidak memutuskan tali persaudaraan dan silaturahmi kita yang begitu indah. Maafkan jika raga ini tak bisa bertemu, tapi do’a ku tak pernah putus untuk bahagia kalian
Kepada teman dan sahabat
Semoga Allah meridhai segala langkah dan kegilaan kita dimasa itu. Terima kasih atas cinta dab kasih kalian pada ku yang tak berarti ini.hari-hari yang terlampaui dahulu begitu indah dalam kenagganku. Hanya Allah yang bisa membalas budi baik kalian.
Ya Allah, TUHAN semesta alam. Sang maha pengampun lagi maha penerima taubat. Ampunilah aku, hamba mu yang selalu berbuat salah dan dosa. Yang selalu saja menjadi budak nafsu, yang terpedaya oleh bujuk rayu syaitan yang terkutuk. Seperti apa yang telah engkau katakan :
“Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kamu kepada Allah, dan hendaknya kamu bersama orang-orang yang benar” (QS. At Taubah : 119)
Aku ini adalah hambamu yang rapuh dan mudah berpaling. Jagalah hatiku ini Tuhan, jangan lagi kau tinggalkan aku dalam kegelapan. Cemburui aku Tuhan, agar bertambah rasa cinta kasihku padamu. Aku pun tak akan sanggup menghitung semua dosa yang ada pada diri ini, bahkan nadi dan darahku pun mungkin berlapiskan dosa. Namun aku ini hamba Mu juga, Ya Allah.. aku pun berhak kau sayangi, berhak atas iba Mu.
Ya Allah, TUHAN semesta alam yang maha pengabul do’a. Aku titipkan orang-orang yang aku sayangi pada Mu, jagalah mereka dimanapun ada nya. Bahagiakan mereka Tuhan.
Terima kasih atas rahmat, rizki, hidayah dan ampunan Mu untuk ku. Kabulkanlah do’a dan harapan terindahku.
Aminnn….
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar