Click Here, Please...
Arsip Blog
- Mei 2010 (1)
- November 2010 (5)
- Januari 2011 (9)
- Juli 2012 (2)
- September 2012 (1)
- November 2012 (2)
- Januari 2013 (1)
- Desember 2014 (1)
Jumat, 26 November 2010
Buku Harian Hawa (cerpen - tamat)
Dear diary….Cerita ini adalah ungkapan hatiku, yang mungkin akan aku certakan padamu seorang. Aku adalah Hawa makhluk Tuhan yang berhati lemah. Yang mencoba berpura-pura tegar dan tak menangis, tapi aku tak bisa membohongi hati dan perasaan ini. Aku adalah Hawa seorang makhluk Tuhan yang tiada sempurna, tapi aku ingin sempurna mencintai Tuhanku dan sang Adam, seorang makhluk yang ku puji.
“Tapi kau mulai berubah, Adam…”
Waktulah yang menggiringku pada sebuah kata hatiku saat ini. Waktu jugalah yang mengajari aku bersabar dan menjadi lebih tabah.
“Adam…kau punya pilihan lain di dunia kecilmu, kau tak tulus padaku”
Kau asyik dengan dunia kecilmu, dengan kebahagian dan kegembiraanmu. Tak sadarkah kau Adam, aku ada disini dan akan tetap disini menunggu mu. Kau yang menjanjikan kata-kata indah dan seribu jani padaku. Aku harap itu bukan hanya sekedar daya tarik pemikat hatiku yang merapuh. Kau tak jujur padaku, Adam.
Sudah satu bulan ini kita tak berhubungan. Aku tak menyapamu di dunia nyata dan dunia maya. Bukan aku angkuh, Adam. Tak juga aku mengelak. Aku hanya ingin menenangkan hati ini. Menata lagi psikologis ku yang sempat terburai oleh kekecewaan. Pada mu, pada dirinya dan pada diriku sendiri. Mungkin ini adalah jalan terbaik bagi kita yang Tuhan tunjukkan padaku. Sekali lagi dan untuk kesekian kalinya aku mencoba tegar dalam kerapuhan.
Seperti hari ini dan hari-hari sebelumnya yang juga tak istimewa bagi ku tanpa arti hadir mu. Entah ini sebuah kebodohan atau ketidak-berdayaan ku untuk menghapus baying-bayang mu dari hidupku.
Untuk seseorang
Yang kupandang dengan penuh cinta
Lelah jiwa ini teramat sangat
Penantian ini terasa begitu panjang
Bak tak akab berujung lagi
Aku lelah jadi orang yang selalu tersakiti
Tak pantaskah aku bahagia??
Aku menyebrangi alam pikiran ku
Yang begitu penatnya
Untuk kembali ke alam nyata
Yang tak juga indah
Letih hati ini menanti kebuah kepastian
Yang tak kunjung sempurna
Dari sebuah hati yang tak sempurna
Mencintai jiwa dan raga ini
Sebuah hati yang terpecah-pecah
Oleh sosok jiwa-jiwa cantik lainnya
Dan meradangkan sebuah keraguan hati
Akan tulusnya arti rasamu padaku
Lagi… lagi dan lagi kau menyakiti aku. Menduakan lagi hati ku yang semakin merapuh. Dan lagi…lagi dan lagi, untuk kesekian kalinya kau hanya menjawab datar pertanyaanku.
“Adam, apa kau benar-benar mencintaiku? Apakah kau benar-benar tulus padaku”, tanyaku kesekian kalinya pada mu.
“Kamu itu sayang banget ya dengan aku, begitu pun aku padamu. Jadi jangan ada prasangka di antara kita”, jawabmu dengan tenang.
Tapi Adam, ini bukan paraduga ku saja. Mata ini melihat nya dan telingaku ini mendengarnya langsung. Dia pujaan mu yang lain dan dia juga sahabat karibku, Adam. Mungkin kau tak tahu itu. Aku dan dia sudah saling mengenal sejak kami di sekolah dasar. Walaupun kami berdua beda kota namun tali silaturahmi ini tak putus. Dia yang ku minta menguji mu, namun akhirnya kau yang tergila-gila padanya. Tidak. Bukan hanya dia, masih ada pilihan lain di hati mu, Adam. Kau tidak serius dengan komitmen yang kau ucapkan dahulu.
“Jika luka masa lalumu masih berbekas dan menorehkan duka yang dalam, biarlah keikhlasanku membalusnya dengan sayangku. Jika dia yang dulu kau sayang masih ada dalam ruang hatimu, maka sisakan sedikit celah untuk kumasuki ruang demi ruang hatimu. Jika rasa sakit itu masih ada dan menoreh kesedihan dihatimu. Aku ada untukmu berbagi rasa. Aku tidak mengharap lebih darimu. Hanya bukalah celah hatimu dan pandanglah aku dengan ketulusan”.
Cukup rasanya hati ini mengiba cinta. Cukup sudah aku meratap untuk sebuah kehampaan hati. Cukup sudah aku merendahkan harga diriku pada mu. Aku ingin berlari meraih yang terbaik yang telah Tuhan sediakan untukku, walaupun itu bukanlah dirimu. Aku akan kembali menata hari ini. Menguatkan lagi jiwaku yang mulai merapuh. Menyelamatkan sekeping hati yang hamper hancur dan terpuruk.
“Adam, bahagianya aku dipertemukan dengan mu, walaupun rasa ini tak berujung padamu, namun kau lah salah satu sahabat hati yang terbaik yang pernah aku miliki. Terima kasih untuk semua hal indah yang kau berikan”
Kau harus memilih, Adam. Aku siap dengan segala yang akan terjadi. Jangan pernah kau sakiti hati wanita lain. Cukuplah aku yang tersakiti. Maafkan, aku sudah menyerah semuga kau berbahagia. Tuhan pasti menolongku. Doaku yang tulus ini selalu menguntai disetiap sujudku pada Nya.
*** T.A.M.A.T***
Simple Present Tense
Simple Present Tense
I sing
How do we make the Simple Present Tense?
subject + auxiliary verb + main verb
do base
There are three important exceptions:
1. For positive sentences, we do not normally use the auxiliary.
2. For the 3rd person singular (he, she, it), we add s to the main verb or es to the auxiliary.
3. For the verb to be, we do not use an auxiliary, even for questions and negatives.
Look at these examples with the main verb like:
subject auxiliary verb main verb
+ I, you, we, they like coffee.
He, she, it likes coffee.
- I, you, we, they do not like coffee.
He, she, it does not like coffee.
? Do I, you, we, they like coffee?
Does he, she, it like coffee?
Look at these examples with the main verb be. Notice that there is no auxiliary:
subject main verb
+ I am French.
You, we, they are French.
He, she, it is French.
- I am not old.
You, we, they are not old.
He, she, it is not old.
? Am I late?
Are you, we, they late?
Is he, she, it late?
How do we use the Simple Present Tense?
We use the simple present tense when:
• the action is general
• the action happens all the time, or habitually, in the past, present and future
• the action is not only happening now
• the statement is always true
John drives a taxi.
past present future
________________________________________
It is John's job to drive a taxi. He does it every day. Past, present and future.
Look at these examples:
• I live in New York.
• The Moon goes round the Earth.
• John drives a taxi.
• He does not drive a bus.
• We meet every Thursday.
• We do not work at night.
• Do you play football?
Note that with the verb to be, we can also use the simple present tense for situations that are not general. We can use the simple present tense to talk about now. Look at these examples of the verb "to be" in the simple present tense - some of them are general, some of them are now:
Am I right?
Tara is not at home.
You are happy.
past present future
________________________________________
The situation is now.
I am not fat.
Why are you so beautiful?
Ram is tall.
past present future
________________________________________
The situation is general. Past, present and future.
This page shows the use of the simple present tense to talk about general events. But note that there are some other uses for the simple present tense, for example in conditional or if sentences, or to talk about the future. You will learn about those later.
I sing
How do we make the Simple Present Tense?
subject + auxiliary verb + main verb
do base
There are three important exceptions:
1. For positive sentences, we do not normally use the auxiliary.
2. For the 3rd person singular (he, she, it), we add s to the main verb or es to the auxiliary.
3. For the verb to be, we do not use an auxiliary, even for questions and negatives.
Look at these examples with the main verb like:
subject auxiliary verb main verb
+ I, you, we, they like coffee.
He, she, it likes coffee.
- I, you, we, they do not like coffee.
He, she, it does not like coffee.
? Do I, you, we, they like coffee?
Does he, she, it like coffee?
Look at these examples with the main verb be. Notice that there is no auxiliary:
subject main verb
+ I am French.
You, we, they are French.
He, she, it is French.
- I am not old.
You, we, they are not old.
He, she, it is not old.
? Am I late?
Are you, we, they late?
Is he, she, it late?
How do we use the Simple Present Tense?
We use the simple present tense when:
• the action is general
• the action happens all the time, or habitually, in the past, present and future
• the action is not only happening now
• the statement is always true
John drives a taxi.
past present future
________________________________________
It is John's job to drive a taxi. He does it every day. Past, present and future.
Look at these examples:
• I live in New York.
• The Moon goes round the Earth.
• John drives a taxi.
• He does not drive a bus.
• We meet every Thursday.
• We do not work at night.
• Do you play football?
Note that with the verb to be, we can also use the simple present tense for situations that are not general. We can use the simple present tense to talk about now. Look at these examples of the verb "to be" in the simple present tense - some of them are general, some of them are now:
Am I right?
Tara is not at home.
You are happy.
past present future
________________________________________
The situation is now.
I am not fat.
Why are you so beautiful?
Ram is tall.
past present future
________________________________________
The situation is general. Past, present and future.
This page shows the use of the simple present tense to talk about general events. But note that there are some other uses for the simple present tense, for example in conditional or if sentences, or to talk about the future. You will learn about those later.
Langganan:
Postingan (Atom)